Minggu, 28 September 2014

E-COMMERCE



1.        Doing Business in the Information Age (Melakukan Bisnis di Era Informasi),  John Corker, GENL0230

2.        What is e-commerce?

  • Online business to business transactions (Bisnis online untuk transaksi bisnis)
  •  Online business to consumer transactions (Bisnis online untuk transaksi konsumen)
  • Digital delivery of products and services (Pengiriman Digital produk dan layanan )
  • Online merchandising (merchandise online) 
  • Automated telephone transactions eg phone banking (Transaksi telepon otomatis misalnya phone banking)  
  • EFTPOS and other automated transfer systems (EFTPOS dan sistem transfer otomatis lainnya)
1.                  3.   Contracts
  • Law of contracts (Hukum kontrak)
  • Issues for e-commerce (Isu untuk e-commerce )
 

RESUME ISBD



RESUME

1.     Manusia dan Cinta
Pada hakekatnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan Cinta. Begitu luasnya cinta (universal) kadang kita tidak menyadari “apakah itu cinta?”. Cinta bersumber pada ungkapan perasaan yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan, belas kasihan dan pengabdian, cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedalaman antara sesama manusia, dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Tapi cinta yang sering kita dengar khususnya antara dua pasang kekasih, terutama bila terjadi diantara dua remaja, seperti kisah yang ada di film-film, sinetron bahkan novel pun yang sering kita baca rata-rata mengisahkan cinta antara dua sejoli yang masih remaja.
Cinta bisa sangat indah. Cinta itu adalah kebahagiaan, tetapi, manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan, yang diperkirakan, yang didambakan, yang diharapkan dan bahkan jauh dari bayang keindahan, betolak belakang dari kenyataan dan indahnya cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan dua sejoli, maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan. Salah satu atau kedua-duanya yang terlibat didalamnya, bahkan pancaran baik buruknya, kebahagiaan dan kegagalan serta kesedihan yang berlanjut dengan penderitaan sering sanggup menyentuh dan dirasakan orang disekitarnya.

Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta sama sekali bukan nafsu, pernyataan tersebut sangat penting khususnya bagi remaja yang tingkat nafsu seksualnya sedang bergejolak. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah :

·            Cinta bersifat manusiaw, hanya pada manusialah Cinta timbul dan berkembang, sedangkan pada binatang terbatas pada naluri untuk melindungi.

·            Cinta bersifat rokhaniah dan jasmaniah. Rasa cinta dapat memberikan semangat dalam hidup bagi orang yang mencintai dan bagi yang menerimanya, dirasakan sebagai kebahagiaan. Sedangkan nafsu cenderung memuaskan dorongan seks semata.

·            Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu senantiasa menuntut.

Cinta berarti bahwa aku mengetahui, peduli, rasa hormat, tanggung jawab, tumbuh, dihilangkannya rasa takut, komitmen, mungkin terluka, mempercayai, mentoleransi ketidaksempurnaan, membebaskan, meluas, keinginan , agois , membuang ilusi tentang penguasaan penuh akan diri kita, orang lain, dan sekeliling kita.
2.     Manusia dan Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir dan batin. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus dihadapinya sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar dari biasanya.

Gejala awal bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1.    nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.    nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Selain itu, ada juga beberapa tahap-tahap gangguan kejiwaan yaitu :
1.       Gangguan kejiwaan dapat terlihat dari gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani
2.       Usahanya untuk mempertahankan diri dengan cara negatif
3.       Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan akan mengalami gangguan

Beberapa penyebab timbulnya kekalutan mental, yaitu :
1.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2.       Terjadinya konflik sosial dan budaya
3.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social

Proses kekalutan mental yang dialami seseorang dapat mendorongnya berperilaku  kearah positif dan negatif.
Ø  Positif : trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap maju dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah mengalami  kejatuhan dalam hidupnya
Ø  Negatif : trauma yang dialami tetapi terlalu berlarut-larut sehingga yang bersangkutan  mengalami frustasi atau tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Bentuk-bentuk frustasi antara lain :
1.       Agresi : kemarahan yang berlebihan akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang di sekitarnya
2.       Regresi : kembali pada pola perilaku yang primitif atau kekanak-kanakan
3.       Fiksasi : peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4.       Proyeksi : usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain
5.       Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya
6.       Narsisme : mencintai diri sendiri dengan cara yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
7.       Autisme : menutup diri secara total dari dunia real, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, dan ia merasa puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang tidak wajar

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.       Kota – kota besar
2.       Anak-anak muda
3.       Wanita
4.       Orang yang tidak beragama
5.       Orang yang terlalu mengejar materi

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

Penderitaan juga dapat berupa siksaan atau penyiksaan. Asal kata (Bahasa Inggris: torture) yang digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala sesuatu atau tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai suatu cara introgasi untuk mendapatkan pengakuan. Selain itu, siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.

Siksaan-siksaan yang bersifat Psikis, yaitu :
·            Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan mana yang akan mereka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit
·            Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri. Faktor ini juga dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
·            Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.

Sebab-sebab orang merasa ketakutan :
Ø  Claustrophobia : takut terhadap ruang tertutup
Ø  Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
Ø  Gamang : takut berada di tempat ketinggian
Ø  Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
Ø  Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
Ø  Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh sikap negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya : anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap ini dapat diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, serta tidak memiliki gairah dalam hidup. Selain itu ada juga sikap positif, contoh sikap positif : sikap optimis dalam mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan hanya bagian dari kehidupan.



3.     Manusia dan Kegelisahaan
        Semua manusia mempunyai kegelisahan . Hampir semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil untuk dicapai. Pada hakekatnya, kegelisahan menunjukkan pada motivasi yang terhalang dan dalam kedaan tak terpuaskan.            Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme, persaingan dalam hidup, dan sebagainya. Dan tidak jarang akibat kegelisahan seseorang,sekaligus membuat oran lain menjadi korban.

          Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Jadi, kegelisahan adalah gejala universal, ada pada manusia dimana saja. Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia sendiri atau karena keadaan dari luar lingkungan manusia sendiri, yang memberi pengaruh psikologis, yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
         
          Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk-bentuk kegelisahan berupa:
a.      Keterasingan
b.      Kesepian  
c.      Ketidakpastian

          Sebab-sebab keterasingan bersumber pada:
a.          Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
b.          Sikap rendah diri

          Macam-macam keterasingan:
a.          Keterasingan karena cacat fisik
b.          Keterasingan karena social ekonomi
c.          Keterasingan karena rendah pendidikan
d.          Keterasingan karena perbuatannya

          Untuk mengatasi keterasingan kita perlu kesadaran yang tinggi. Macam-macam ketidakpastian:
a.           Obsesi
b.          Phobia
c.           Delusi
d.          Hysteria
e.           Halusinasi
f.            Kompuisi
g.          Keadaan emosi

4.     Manusia dan Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek  dan sebagainya. Keindahan yang berarti sesuatu yang baik, menyenangkan, ilmu yang indah, kebajikan yang indah atau sebagai bentuk yang indah. Keindahan sangat berhubungan erat dengan manusia, seni, keserasian, kehalusan. Kata orang tanpa ada keindahan adalah manusia yang mati sebelum waktunya. Bisa jadi, karena keindahan adalah pelengkap hidup manusia. Maka bila manusia yang hidup tanpa keindahan pada hakikatnya dia sudah mati. Keindahan bisa membuat kita gembira, bersyukur, dan lain-lain. Orang yang hidup tanpa keindahan pada realita maka dia akan cenderung kurang bersemangat.
         
          Keindahan dibedakan dari bebrapa pengertian, adalah sebagai berikut.
Ø Keindahan dalam arti luas : Keindahan seni, alam, moral dan intelektual.
Ø Keindahan dalam estetis murni : Pengalaman seseorang yang berhubungan dengan apa  yang diserapnya.
Ø Keindahan dalam terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan : berupa keindahan bentuk dan warna yang dapat di lihat oleh penglihatan.
         
          Manusia mencintai keindahan karena keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan erat kaitannya dengan renungan, keserasian, kehalusan dan seni. Renungan adalah berasal dari kata “renung”  artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesusatu dengan cara mendalam,renungan adalah hasil merenung.  Ada 3 macam pemikiran ke filsafatan soal renungan/perenungan yaitu :
a.       menyeluruh artinya pemikiran yang lebih luas
b.      Mendasar artinya pemikiran yang dalam
c.       spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapata dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya.
      
       Keserasian berasal dari bahasa “serasi” yang artinya dari kata dasar “rasi’ artinya cocok, sesuai atau benar.

       Kehalusan berasal dari kata “halus” artinya tidak kasar (perbuatan ) lembut, sopan, baik (budi bahasa) beradap kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan atau keadaban. Ada 5 bagian rohanian yang melahirkan sikap halus yaitu:
1.       kemauan
2.       perasaan
3.       pikiran
4.       kelembutan dan pergaulan
5.       pergaulan dalam masyarakat.

       Keindahan dalam seni menurut Readf  memiliki batasan_ batasan yaitu :
1.       seni visual
2.       seni lukis
3.       seni musik
4.       seni sastra dan seni gerak

5.     Manusia dan Keadilan
Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan kewajiban, tidak berat sebelah ataupun tidak sewenang-wenang. Ada 3 macam keadilan  yaitu Keadilan Legal ( Keadilan Moral ), Keadilan Distributif dan Keadilan Komunikatif.  Didalam keadilan erat kaitannya dengan kecurangan, kejujuran, pemulihan nama baik dan Pembalasan.
Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan kenyataan yang benar. Kecurangan apa yang dilakukanya tidak sesuai dengan hati nuraninya. Pemulihan nama baik suatu cara seseorang untuk melindungi nama baiknya agar tidak tercela. Sedangkan Pembalasan suatu reaksi atas perbuatan orang lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.
Ada beberapa faktor orang bisa melakukan kecurangan diantaranya :
1.          Faktor ekonomi
2.          Peradaban dan kebudayaan
3.          Teknis
Janganlah kalian berlaku tidak adil terhadap orang lain dalam hal apapun, karena dengan berlaku adil  akan mencapai ketentraman dan kemakmuran antar sesama manusia. Dan ini lebih mungkin dilaksanakan oleh para pemimpin atau pemerintah. Untuk itu, setiap pemimpin harus memahami apa kebijakan pemimpin bagi warganya harus diorientasikan untuk kemaslahatan mereka, selain itu setiap pemimpin juga harus sadar bahwa pemimpin umat adalah pelayan bagi mereka untuk mendapatkan keadilan.
6.     Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang di anut oleh suatu masyarakat yang di pilih secara selektif oleh para individu dan golongan dalam masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun buruk. Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup, sikap tersebut bisa positif, negatif, apatis atau sikap optimis maupun pesimis tergantung kepada pribadi dan lingkungannya.
Apapun yang di katakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh pola pikir tertentu pada setiap individu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung kepada situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana manusia tsb berada.
Sumber pandangan hidup berasal dari agama, ideologi maupun hasil perenungan seseorang yang bersifat relatif. Setiap individu memiliki pandangan hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk mencapai apa yang dia inginkan sesuai dengan cita-citanya. Tidak sedikit manusia yang mimpinya menjadi kenyataan. Bermula dari mimpi akan menjadikan kita semangat untuk mengejar mimpi tersebut.

Pandangan hidup yang diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.          Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya 
2.          Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut 
3.          Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu :
1.          Cita-cita 
2.          Kebajikan
3.          Usaha 
4.          Keyakinan/Kepercayaan

Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
1.          Mengenal : suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.          Mengerti : maksudnya mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3.          Menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
4.          Meyakini : suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidup.
5.          Pengabdian : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan orang lain.

Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
a.          Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
b.          Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
c.          Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.

Pada dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang hidup. Selalu berfikir positif adalah hal yang akan membawa kita ini hidup penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada pribadi yang tangguh, pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita berada, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan tempat kita tinggal.
7.     Manusia dan Tanggung jawab
                Manusia sering disebut sebagai makhluk yang bebas, artinya bebas menentukan dirinya sendiri. Akal dan budi telah menetapkan manusia dalam kedudukan yang “membahagiakan”. Dipihak lain akal dan budi memberikan “beban” bagi manusia. Sebab setiap manusia harus bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Seperti manusia harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukannya. Sesuai dengan kedudukannya manusia makhluk individu, sosial, dan makhluk ciptaan Allah SWT. Tanggung jawab manusia dapat dibedakan atas tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat dan tanggung jawab terhadap Allah SWT.
                Sebagai makhluk sosial dibebani oleh tanggung jawab pula. Dalam masyarakat baik tertulis maupun tidak ada peraturan dalam ketentuan yang wajib di taati oleh setiap anggota masyarakat bersangkutan. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja atau segala perbuatan sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
                Kewajiban dibagi dua bagian, yaitu:
a.       Kewajiban terbatas
b.      Kewajiban tidak terbatas
Macam-macam tanggung jawab yaitu : tanggung jawab terhadap diri sendiri, Tuhan, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Wujud dari tanggung jawab adalah pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat dan ikatan. Pengabdian dibagi atas:
a.       Pengabdian kepada keluarga
b.      Pengabdian kepada masyarakat
c.       Pengabdian kepada Tuhan
d.      Pengabdian kepada Negara
                Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian, pengorbanan dapat berupa harta, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwa.
Pengorbanan dirasakan secara ikhlas, tanpa pamrih, perjanjian, transaksi kapan saja diperlukan.
Pengorbanan dapat berupa:
a.       Pengorbanan kepada keluarga
b.      Pengorbanan kepada masyarakat
c.       Pengorbanan kepada Tuhan
d.      Pengorbanan karena kebenaran

8.     Manusia dan Harapan
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud atau sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang di muka. Harapan merupakan ciptaan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap di mulut saja tetapi juga berangkat dari usaha yang cenderung untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalan keluar untuk setiap masalah, merasa punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko (perlawanan). Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu: dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dalam setiap harapan juga terdapat yang namanya kepercayaan, baik itu percaya terhadap diri sendiri, orang lain,pemerintah, atau Tuhan, karena kepercayaan dapat membantu kita untuk mewujudkan apa yang kita inginkan.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)
Perbedaan Harapan dan cita-cita :
Harapan     : - Disertai doa
-    Sesuatu keinginan tidak mengenal waktu
-    Keinginan bisa apa saja

Cita-cita      : - Tidak disertai doa
-    Sesuatu keinginan dikaitkan dengan masa depan
-    Biasanya berhubungan dengan profesi seseorang






































Manusia dan Cinta Kasih
• Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antar dua makhluk.
• Samapai dengan sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh ke dalamnya.

Sikap semacam itu pada hakikatnya berdasar pada pendapat-pendapat berikut:
• Banyak orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai dan bukan masalah mencintai
• Masalah cinta adalah masalah objek dan bukan masalah bakat
• Mencampuradukan antara pengalaman mula pertama jatuh cinta dan keadaan tetap berada dalam cinta.

Cinta mempunyai hubungan pengertian dengan kasih sayang, kemesraan (perasaan simpati yang akrab), belas kasihan, dan aktivitas pemujaan (wujud cinta manusia pada Tuhan) .

Kasih Sayang, adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.

Berbagai bentuk kasih sayang:
• Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara anak bersikap pasif (dampaknya anak takut, kurang berani menyatakan pendapat, minder, tidak percaya diri)
• Kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara si anak bersikap aktif.
• Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara sianak juga bersikap pasif.

Manusia dan Keindahan
• Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.
• Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmoni), symetry, dan pertentangan (Kontras). Jadi keindahan adalah tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

Manusia dan Penderitaan
• Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansakerta dhara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau bathin.
• Penderitaan penyebabnya dapat berasal dari dalam dan dari luar diri manusia.

Manusia dan Keadilan
• Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban
• ”Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap diri sendiri, atau ibu-bapak dan kaum kerabatmu”

Manusia dan Pandangan Hidup
• Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.
• Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
• Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.
• Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.

Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Manusia dan Kegelisahan
• Kegelisahan berasal dari kata gelisah, artinya rasa yang tidak tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, tidak sabar lagi, cemas dan sebagainya.
• Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan.

Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:
• Kecemasan Obyektif, kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit keras
• Kecemasan neurotik, hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri, contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut yang irasional semacam fobia, rasa gugup.
• Kecemasan moral, hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri, dengki, dendam hasud, marah, rendah diri

Manusia dan Harapan
Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi.Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati, putus harapan berarti putus asa.
Lima macam harapan:
• Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
• Harapan untuk memperoleh keamanan
• Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
• Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan
• Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita