RESUME
1.
Manusia dan Cinta
Pada hakekatnya
manusia tidak dapat dipisahkan dengan Cinta. Begitu luasnya cinta (universal)
kadang kita tidak menyadari “apakah itu cinta?”. Cinta bersumber pada ungkapan perasaan yang dapat berupa tingkah laku dan
pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta tersimpul
pula rasa kasih sayang dan kemesraan, belas kasihan dan pengabdian, cinta kasih
yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
kedalaman antara sesama manusia, dengan lingkungan, dan antara manusia dengan
Tuhan.
Tapi cinta yang
sering kita dengar khususnya antara dua pasang kekasih, terutama bila terjadi
diantara dua remaja, seperti kisah yang ada di film-film, sinetron bahkan novel
pun yang sering kita baca rata-rata mengisahkan cinta antara dua sejoli yang
masih remaja.
Cinta bisa sangat
indah. Cinta itu adalah kebahagiaan, tetapi, manakala cinta itu tidak sesuai
dengan apa yang dibayangkan, yang diperkirakan, yang didambakan, yang diharapkan
dan bahkan jauh dari bayang keindahan, betolak belakang dari kenyataan dan
indahnya cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan dua sejoli, maka
cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan. Salah satu atau
kedua-duanya yang terlibat didalamnya, bahkan pancaran baik buruknya,
kebahagiaan dan kegagalan serta kesedihan yang berlanjut dengan penderitaan
sering sanggup menyentuh dan dirasakan orang disekitarnya.
Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta sama sekali bukan
nafsu, pernyataan tersebut sangat penting khususnya bagi remaja yang tingkat
nafsu seksualnya sedang bergejolak. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah :
·
Cinta bersifat manusiaw, hanya pada
manusialah Cinta timbul dan berkembang, sedangkan pada binatang terbatas pada
naluri untuk melindungi.
·
Cinta bersifat rokhaniah dan jasmaniah. Rasa
cinta dapat memberikan semangat dalam hidup bagi orang yang mencintai dan bagi
yang menerimanya, dirasakan sebagai kebahagiaan. Sedangkan nafsu cenderung
memuaskan dorongan seks semata.
·
Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan
nafsu senantiasa menuntut.
Cinta berarti bahwa aku mengetahui, peduli, rasa hormat, tanggung jawab, tumbuh, dihilangkannya rasa takut, komitmen, mungkin terluka, mempercayai, mentoleransi ketidaksempurnaan, membebaskan, meluas, keinginan , agois , membuang ilusi tentang penguasaan
penuh akan diri kita, orang lain, dan sekeliling kita.
2.
Manusia dan Penderitaan
Penderitaan berasal dari
kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir dan batin.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan
energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara
lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidak
mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus dihadapinya sehingga yang
bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar dari biasanya.
Gejala
awal bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada
jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
marah
Selain
itu, ada juga beberapa tahap-tahap gangguan kejiwaan yaitu :
1.
Gangguan kejiwaan dapat terlihat dari gejala-gejala
kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani
2.
Usahanya untuk mempertahankan diri dengan cara negatif
3.
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang bersangkutan akan mengalami gangguan
Beberapa
penyebab timbulnya kekalutan mental, yaitu :
1.
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempurna
2.
Terjadinya konflik sosial dan budaya
3.
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan
reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social
Proses
kekalutan mental yang dialami seseorang dapat mendorongnya berperilaku kearah positif dan negatif.
Ø Positif :
trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap maju
dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang
positif setelah mengalami kejatuhan
dalam hidupnya
Ø Negatif :
trauma yang dialami tetapi terlalu berlarut-larut sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi atau tekanan batin akibat tidak
tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk-bentuk frustasi antara lain :
1.
Agresi : kemarahan yang berlebihan akibat emosi yang
tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau
tindakan sadis yang dapat membahayakan orang di sekitarnya
2.
Regresi : kembali pada pola perilaku yang primitif
atau kekanak-kanakan
3.
Fiksasi : peletakan pembatasan pada satu pola yang
sama (tetap) misalnya dengan membisu
4.
Proyeksi : usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap
sendiri yang negatif kepada orang lain
5.
Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang
sukses dalam imajinasinya
6.
Narsisme : mencintai diri sendiri dengan cara yang
berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada
orang lain
7.
Autisme : menutup diri secara total dari dunia real,
tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, dan ia merasa puas dengan fantasinya
sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang tidak wajar
Penderitaan
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.
Kota – kota besar
2.
Anak-anak muda
3.
Wanita
4.
Orang yang tidak beragama
5. Orang yang
terlalu mengejar materi
Apabila
kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan juga dapat
berupa siksaan atau penyiksaan. Asal kata (Bahasa Inggris: torture) yang digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit
untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala sesuatu atau tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk
propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan juga
dapat digunakan sebagai suatu cara introgasi untuk mendapatkan pengakuan.
Selain itu, siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai
alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
pemerintah.
Siksaan-siksaan
yang bersifat Psikis, yaitu :
·
Kebimbangan,
siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan mana yang
akan mereka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis
manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit
·
Kesepian,
merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia.
Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan
tidak hidup seorang diri. Faktor ini juga dapat mengakibatkan depresi kejiwaan
yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
·
Ketakutan,
adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh
manusia. Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam.
Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia
berkejatuhan mental.
Sebab-sebab orang merasa
ketakutan :
Ø Claustrophobia : takut terhadap ruang
tertutup
Ø Agorophobia : takut terhadap ruangan
terbuka
Ø Gamang : takut berada di tempat
ketinggian
Ø Kegelapan : takut bila berada di tempat
gelap
Ø Kesakitan : takut yang disebabkan rasa
sakit
Ø Kegagalan : takut akan mengalami
kegagalan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Contoh sikap negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat
timbul sikap anti, misalnya : anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup, dan sebagainya. Sikap ini dapat diungkapkan dalam peribahasa
"sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi
sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap
anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, serta tidak memiliki gairah
dalam hidup. Selain itu ada juga sikap positif, contoh sikap positif : sikap
optimis dalam mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan hanya
bagian dari kehidupan.
3.
Manusia dan Kegelisahaan
Semua
manusia mempunyai kegelisahan . Hampir semua tingkah laku manusia dapat
dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi tujuan
itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil untuk dicapai. Pada hakekatnya,
kegelisahan menunjukkan pada motivasi yang terhalang dan dalam kedaan tak
terpuaskan. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami
kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa
individualistis dan egoisme, persaingan dalam hidup, dan sebagainya. Dan tidak
jarang akibat kegelisahan seseorang,sekaligus membuat oran lain menjadi korban.
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah. Jadi, kegelisahan adalah gejala universal, ada pada
manusia dimana saja. Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia sendiri atau
karena keadaan dari luar lingkungan manusia sendiri, yang memberi pengaruh psikologis,
yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
Alasan mendasar mengapa manusia
gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk-bentuk
kegelisahan berupa:
a. Keterasingan
b.
Kesepian
c. Ketidakpastian
Sebab-sebab keterasingan bersumber
pada:
a.
Perbuatan
yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
b.
Sikap
rendah diri
Macam-macam keterasingan:
a.
Keterasingan
karena cacat fisik
b.
Keterasingan
karena social ekonomi
c.
Keterasingan
karena rendah pendidikan
d.
Keterasingan
karena perbuatannya
Untuk mengatasi keterasingan kita
perlu kesadaran yang tinggi. Macam-macam ketidakpastian:
a.
Obsesi
b.
Phobia
c.
Delusi
d.
Hysteria
e.
Halusinasi
f.
Kompuisi
g.
Keadaan
emosi
4. Manusia
dan Keindahan
Keindahan berasal dari kata
indah
berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Keindahan yang berarti sesuatu yang baik, menyenangkan, ilmu yang
indah, kebajikan yang indah atau sebagai bentuk yang indah. Keindahan sangat
berhubungan erat dengan manusia, seni, keserasian, kehalusan. Kata orang tanpa ada keindahan adalah manusia yang mati sebelum
waktunya. Bisa jadi, karena keindahan adalah pelengkap hidup manusia. Maka bila manusia yang hidup tanpa keindahan pada hakikatnya dia sudah
mati. Keindahan bisa membuat kita gembira, bersyukur, dan lain-lain. Orang yang
hidup tanpa keindahan pada realita maka dia akan cenderung kurang bersemangat.
Keindahan dibedakan dari bebrapa pengertian, adalah
sebagai berikut.
Ø Keindahan dalam arti luas : Keindahan
seni, alam, moral dan intelektual.
Ø Keindahan dalam
estetis murni : Pengalaman seseorang yang
berhubungan dengan apa yang diserapnya.
Ø Keindahan dalam
terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan : berupa keindahan bentuk dan warna
yang dapat di lihat oleh penglihatan.
Manusia mencintai keindahan karena keindahan identik dengan
kebenaran. Keindahan erat kaitannya dengan renungan,
keserasian, kehalusan dan seni. Renungan adalah berasal dari kata “renung” artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesusatu dengan cara mendalam,renungan adalah hasil merenung.
Ada 3
macam pemikiran ke filsafatan soal
renungan/perenungan yaitu :
a.
menyeluruh artinya pemikiran yang lebih luas
b.
Mendasar artinya pemikiran yang dalam
c.
spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapata dijadikan dasar untuk
pemikiran-pemikiran selanjutnya.
Keserasian berasal
dari bahasa “serasi” yang artinya dari kata dasar “rasi’ artinya cocok, sesuai
atau benar.
Kehalusan berasal dari kata “halus” artinya tidak kasar (perbuatan )
lembut, sopan, baik (budi bahasa) beradap kehalusan berarti sifat-sifat yang
halus, kesopanan atau keadaban. Ada 5 bagian
rohanian yang melahirkan sikap halus
yaitu:
1.
kemauan
2.
perasaan
3.
pikiran
4.
kelembutan dan pergaulan
5.
pergaulan dalam masyarakat.
Keindahan
dalam seni menurut Readf memiliki batasan_ batasan yaitu :
1.
seni visual
2.
seni lukis
3.
seni musik
4.
seni sastra dan seni gerak
5.
Manusia dan Keadilan
Keadilan
meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan kewajiban,
tidak berat sebelah ataupun tidak sewenang-wenang. Ada 3 macam keadilan yaitu Keadilan Legal ( Keadilan Moral ),
Keadilan Distributif dan Keadilan Komunikatif.
Didalam keadilan erat kaitannya dengan kecurangan, kejujuran, pemulihan
nama baik dan Pembalasan.
Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai
dengan hati nuraninya dan kenyataan yang benar. Kecurangan apa yang dilakukanya tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Pemulihan nama baik suatu cara
seseorang untuk melindungi nama baiknya agar tidak tercela. Sedangkan Pembalasan suatu reaksi atas perbuatan
orang lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.
Ada
beberapa faktor orang bisa melakukan kecurangan diantaranya :
1.
Faktor ekonomi
2.
Peradaban dan kebudayaan
3.
Teknis
Janganlah
kalian berlaku tidak adil terhadap orang lain dalam hal apapun, karena dengan
berlaku adil akan mencapai ketentraman
dan kemakmuran antar sesama manusia. Dan
ini lebih mungkin dilaksanakan oleh para pemimpin atau pemerintah. Untuk itu,
setiap pemimpin harus memahami apa kebijakan pemimpin bagi warganya harus
diorientasikan untuk kemaslahatan mereka, selain itu setiap pemimpin juga harus
sadar bahwa pemimpin umat adalah pelayan bagi mereka untuk mendapatkan keadilan.
6.
Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah
nilai-nilai yang di anut oleh suatu masyarakat yang di pilih secara selektif
oleh para individu dan golongan dalam masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan
baik maupun buruk. Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup, sikap
tersebut bisa positif, negatif, apatis atau sikap optimis maupun pesimis
tergantung kepada pribadi dan lingkungannya.
Apapun yang di katakan
manusia adalah sebuah pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh pola pikir
tertentu pada setiap individu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung
kepada situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana
manusia tsb berada.
Sumber pandangan hidup berasal
dari agama, ideologi maupun hasil perenungan seseorang yang bersifat relatif.
Setiap individu memiliki pandangan hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu
bermimpi untuk mencapai apa yang dia inginkan sesuai dengan cita-citanya. Tidak
sedikit manusia yang mimpinya menjadi kenyataan. Bermula dari mimpi akan
menjadikan kita semangat untuk mengejar mimpi tersebut.
Pandangan hidup yang
diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.
Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
2.
Pandangan
hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut
3.
Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Pandangan hidup pada
dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu :
1.
Cita-cita
2.
Kebajikan
3.
Usaha
4.
Keyakinan/Kepercayaan
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik :
1.
Mengenal
: suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas
hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.
Mengerti
: maksudnya mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3.
Menghayati
pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan
menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
4.
Meyakini
: suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai
tujuan hidup.
5.
Pengabdian
: sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah
dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan orang lain.
Ada 3 hal faktor-faktor
yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
a.
Faktor
pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam
kandungan.
b.
Faktor
lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun
tidak baik.
c.
Faktor
pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga
sampai dewasa.
Pada dasarnya meskipun
pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan
dalam berpandangan tentang hidup. Selalu berfikir positif adalah hal yang akan
membawa kita ini hidup penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada
pribadi yang tangguh, pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita
berada, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan
tempat kita tinggal.
7.
Manusia dan Tanggung jawab
Manusia sering disebut sebagai makhluk yang bebas,
artinya bebas menentukan dirinya sendiri. Akal dan budi telah menetapkan
manusia dalam kedudukan yang “membahagiakan”. Dipihak lain akal dan budi
memberikan “beban” bagi manusia. Sebab setiap manusia harus bertanggung jawab
terhadap apa yang diperbuatnya. Seperti manusia harus berani menanggung resiko
dari apa yang dilakukannya. Sesuai dengan
kedudukannya manusia makhluk individu, sosial, dan makhluk ciptaan Allah SWT.
Tanggung jawab manusia dapat dibedakan atas tanggung jawab terhadap diri
sendiri, terhadap masyarakat dan tanggung jawab terhadap Allah SWT.
Sebagai makhluk sosial dibebani oleh tanggung jawab pula.
Dalam masyarakat baik tertulis maupun tidak ada peraturan dalam ketentuan yang
wajib di taati oleh setiap anggota masyarakat bersangkutan. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja atau
segala perbuatan sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.
Kewajiban dibagi dua bagian, yaitu:
a. Kewajiban terbatas
b. Kewajiban tidak terbatas
Macam-macam tanggung jawab
yaitu : tanggung jawab terhadap diri sendiri, Tuhan, keluarga, masyarakat,
bangsa dan Negara. Wujud dari tanggung jawab adalah pengabdian dan pengorbanan.
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara kepada raja, cinta, kasih
sayang, hormat dan ikatan. Pengabdian dibagi
atas:
a. Pengabdian kepada
keluarga
b. Pengabdian kepada
masyarakat
c. Pengabdian kepada
Tuhan
d. Pengabdian kepada Negara
Pengorbanan merupakan akibat
dari pengabdian, pengorbanan dapat berupa harta, pikiran, perasaan, bahkan
dapat juga berupa jiwa.
Pengorbanan dirasakan secara ikhlas, tanpa pamrih,
perjanjian, transaksi kapan saja diperlukan.
Pengorbanan dapat berupa:
a. Pengorbanan kepada
keluarga
b. Pengorbanan kepada
masyarakat
c. Pengorbanan kepada
Tuhan
d. Pengorbanan karena
kebenaran
8.
Manusia dan Harapan
Harapan berasal dari kata harap yaitu
keinginan supaya sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud atau sesuatu
yang hendak kita raih dan terpampang di muka. Harapan merupakan ciptaan yang
kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan
adalah hidup tanpa visi dan tujuan. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap di
mulut saja tetapi juga berangkat dari usaha yang cenderung untuk membuat sebuah
rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya,
harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk
meraih sesuatu yang lebih baik.Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita
kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalan
keluar untuk setiap masalah, merasa punya kekuatan yang lebih untuk siap
menghadapi resiko (perlawanan). Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah
pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif. Ada dua hal yang
mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu: dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup. Dalam setiap harapan juga terdapat yang namanya kepercayaan,
baik itu percaya terhadap diri sendiri, orang lain,pemerintah, atau Tuhan,
karena kepercayaan dapat membantu kita untuk mewujudkan apa yang kita inginkan.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya
harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)
Kelangsungan hidup (survival)
b)
Keamanan (safety)
c) Hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui
linkungan (status)
e)
Perwujudan cita – cita (self actualization)
Perbedaan
Harapan dan cita-cita :
Harapan : - Disertai doa
- Sesuatu
keinginan tidak mengenal waktu
- Keinginan
bisa apa saja
Cita-cita : - Tidak
disertai doa
- Sesuatu
keinginan dikaitkan dengan masa depan
- Biasanya
berhubungan dengan profesi seseorang
Manusia dan
Cinta Kasih
• Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antar dua
makhluk.
• Samapai dengan sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa cinta
itu tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan yang untuk mengalaminya
orang harus terjatuh ke dalamnya.
Sikap semacam itu pada hakikatnya berdasar pada pendapat-pendapat berikut:
• Banyak orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai
dan bukan masalah mencintai
• Masalah cinta adalah masalah objek dan bukan masalah bakat
• Mencampuradukan antara pengalaman mula pertama jatuh cinta dan keadaan tetap
berada dalam cinta.
Cinta mempunyai hubungan pengertian dengan kasih sayang, kemesraan (perasaan
simpati yang akrab), belas kasihan, dan aktivitas pemujaan (wujud cinta manusia
pada Tuhan) .
Kasih Sayang, adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada
seseorang.
Berbagai bentuk kasih sayang:
• Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara anak bersikap
pasif (dampaknya anak takut, kurang berani menyatakan pendapat, minder, tidak
percaya diri)
• Kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara si anak bersikap
aktif.
• Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara sianak juga
bersikap pasif.
Manusia dan Keindahan
• Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok,
molek, dan sebagainya.
• Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan,
waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang
mengandung kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmoni),
symetry, dan pertentangan (Kontras). Jadi keindahan adalah tersusun dari
keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Manusia dan Penderitaan
• Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansakerta
dhara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau bathin.
• Penderitaan penyebabnya dapat berasal dari dalam dan dari luar diri manusia.
Manusia dan Keadilan
• Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban
• ”Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap diri sendiri, atau
ibu-bapak dan kaum kerabatmu”
Manusia dan Pandangan Hidup
• Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.
• Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan
kehidupan manusia.
• Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada
hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan
norma-norma agama atau etika.
• Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia dan Kegelisahan
• Kegelisahan berasal dari kata gelisah, artinya rasa yang tidak tenteram di
hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, tidak sabar lagi, cemas
dan sebagainya.
• Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati
dan perasaan.
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:
• Kecemasan Obyektif, kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti
anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit keras
• Kecemasan neurotik, hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari
naluri, contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut yang
irasional semacam fobia, rasa gugup.
• Kecemasan moral, hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri,
dengki, dendam hasud, marah, rendah diri
Manusia dan Harapan
Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi.Yang
mempunyai harapan atau keinginan itu hati, putus harapan berarti putus asa.
Lima macam harapan:
• Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
• Harapan untuk memperoleh keamanan
• Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
• Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan
• Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita